Pages

Friday 13 March 2015

Pertarungan Sengit Striker PSMS Medan



MEDAN - Para penggawa PSMS Medan tidak bisa berleha-leha setelah dikontrak oleh manajemen. Mereka harus bertarung memperebutkan tempat inti di skuad Ayam Kinantan dalam kompetisi Liga Indonesia Divisi Utama 2015.

Perebutan paling seru terjadi di barisan depan. Sutrisno, Tambun Naibaho, Fajar Fitri Adinata, dan Haris Tuharea beradu untuk menarik perhatian pelatih kepala, Edy Syahputra. Siapa yang menjadi pilihan utamanya.

Pasalnya, selama laga uji coba, keempatnya menunjukkan kemampuan terbaik. PSMS berhasil menyarangkan 13 gol dan kebobolan 2 gol.Tak ayal, kondisi ini membuat Edy pusing. Fajar telah mengemas tiga gol yang didapatnya kala melawan Dragon FC, Thamrin Graha Metropolitan, dan PSK USU.

Tambun Naibaho menempel dengan dua gol yang diukirnya. Namun, gol tersebut dari titik penalti, saat melawan Klumpang Putra dan PSGL Gayo Lues. Kondisi berbeda dialami Sutrisno. Cedera yang menghantuinya baru merasakan pertandingan uji coba terakhir, dirinya belum menyumbangkan satu gol pun. Sedangkan Haris membuat pelatih dan manajemen terkesima atas sumbangsih golnya di laga perdana kala melawan PSDS Deliserdang.

"Berdasarkan evaluasi musim lalu, memang PSMS kurang produktif. Selama 14 pertandingan hanya memasukkan 12 gol. Meski di sisi lain, PSMS tim paling sedikit kebobolan sebanyak 8 gol,"jelasnya.

Edy mengakui, pencapaian tim bermarkas di Kebun Bunga Medan itu musim lalu, menjadi catatan penting bagi pelatih. Mengarungi kompetisi musim 2014, hanya mampu finish di posisi ketiga klasemen, dengan 19 poin. Di mana, 14 pertandingan yang dilakoni di penyisihan grup, PSMS hanya memasukkan 12 gol, dengan rincian 9 gol di kandang dan 3 gol.

Pencapaian itu membuat PSMS tak mampu keluar dari penyisihan grup. "Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian tim pelatih selama pertandingan uji coba, empat striker yang kami miliki sudah terlihat perkembangan dengan baik. Hal ini terbukti telah terjalinnya kerja sama pemain depan saat diduetkan untuk melakukan penyerangan. Siapa yang akan menjadi pilihan utma, itu tergantung kepada pemain sendiri. Saya sebagai pelatih, tentu memilih pemain yang benar-benar siap," jelas Edy.

Dikatakan mantan PSMS ini, minimnya gol pada musim lalu menjadi bahan evaluasi bagi tim pelatih. Untuk itu, untuk melakoni kompetisi tahun ini, PSMS telah mempersiapkan empat pemain sebagai ujung tombak yang memiliki potensi untuk mencetak gol.

Dua pemain merupakan skuad PSMS tahun lalu, Fajar Fitri Adinata dan Sutrisno, sedangkan dua lagi satu merupakan putra daerah Tambun Naibaho dan Haris Tuharea yang merupakan alumni SAD Indonesia yang telah menimba ilmu di Uruguay.

"Sebelum mengarungi kompetisi, keempat pemain akan dipoles lagi sehingga naluri untuk mencetak gol semakin tertanam dalam hati, sehingga nantinya PSMS dapat mengoleksi gol sebanyak-banyaknya," terangnya.

Dia menuturkan, selain fokus di barisan depan, untuk barisan belakang PSMS sudah solid. Diisi Juned Nurcahyo, Putra Habibi, Samsul Kamal, Nanda Zulmi, Meswanto Ritonga, Luis Irsandi, dan Bambang Suprapto, mantak arsitek PSGL Gayo Lues itu yakin, mereka siap menjaga daerah pertahanan.

Untuk posisi tengah dipercayakan Tri Yudha Handoko, Jaya Hartono, M Zulfikar dan Novridiansyah dan Ardiansyah. "Seluruh lini harus kami perhatikan. Apa yang dibutuhkan tim dan apa yang dimiliki pemain menjadi penilaian penting, untuk menurunkan pemain," pungkasnya.


sumber : http://soccer.sindonews.com/read/975516/58/pertarungan-sengit-striker-psms-medan-1426133064


0 comments:

Post a Comment