Pages

Thursday 5 March 2015

Gubsu Tak Berniat Tingkatkan Olahraga

MedanBisnis - Medan. Komisi E DPRD Sumut menilai Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) tidak berniat meningkatkan prestasi olahraga di Sumut. Terbukti, Sumut dua kali gagal menjadi tuan rumah pelaksanaan PON (Pekan Olahraga Nasional) XIX tahun 2016 dan PON XX tahun 2020. Sedangkan anggaran dialokasikan untuk pembinaan olahraga juga minim.
"Gubsu kurang berniat mengembangkan olahraga di Sumut juga terlihat dari anggaran untuk pembinaan olahraga masih sangat minim," kata Anggota Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar SE MM dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprovsu dan Komite Olahraga Nasional (KONI) Sumut, Senin (2/3).

DPRD Sumut periode sebelumnya sudah pernah mengingatkan, agar Gubsu menyiapkan anggaran pembinaan atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor), sebagai syarat menjadi tuan rumah pelaksanan PON.

"Kalau perlu, buat komitmen tertulis dengan gubernur dan diteken (tandatangani, red) mana saja yang jadi prioritas. Kalau tidak mau teken, berarti gubernur tak peduli dengan olahraga. Kita berharap bisa jumpai gubernur, agar anggaran KONI ditambah dari Rp6 miliar," kata Brilian dan mengatakan penambahan dana itu dengan harapan Sumut menjadi terbaik pada Pekan Olah Raga Wilayah (Porwil) IX Bangka Belitung Maret mendatang.

Anggota komisi lainya, Salomo TR Pardede juga pesimis dengan rencana Sumut menjadi tuan rumah PON tahun 2024, karena sampai sekarang fasilitas olahraga yang ada hanya 50 persen dan lokasinya berjauhan. Selain itu, kesejahteraan atlet juga diabaikan, terbukti hingga kini tidak ada honor/dana prestasi atlet 34 cabor.

"Kita tidak perlu memaksakan diri jadi tuan rumah PON, kalau dana prestasi tidak ada. Buat apa jadi tuan rumah, kalau prestasi cabor kedodoran, karena tidak ada dana pembinaan," kata Salomo.

Selama ini, dana untuk latihan parta atlet sementara masih ditanggulangi pengurus provinsi (Pengprov) cabor masing-masing dengan menggunakan dana pribadi. Menurutnya, kondisi itu tidak mungkin berlangsung terus menerus. "Pengurus juga punya keterbatasan," ungkapnya

Ketua harian KONI Sumut John Ismadi Lubis didampingi ketua bidang drumband Biller Pasaribu mengatakan, selain belum punya gedung juga masalah dana pembinaan prestasi atlet. Minimal butuh biaya Rp200 ribu per hari sudah termasuk makan, pudding dan belum termasuk uang saku untuk latihan.

"Sangat miris kondisi atlet kita. Anggaran yang dibutuhkan bukan hanya untuk persiapan atlet menghadapi pra PON dan pelaksanaan PON, tapi dibutuhkan konsistensi anggaran pembinaan olahraga. Dengan kondisi yang ada, terpaksa kami yang sesuaikan diri dengan event kegiatan olahraga," jelas John.

Sementara Kadispora Baharuddin Siagian menyebutkan dalam upaya peningkatan olahraga di Sumut, Pemprovsu berencana membangun sport centre di areal 200 ha lahan PTPN2. Sampai sekarang Sumut belum memiliki sport centre seperti provinsi lain. "Palembang memiliki Jaka Baring Sport Centre. Kita berharap Sumut punya arena olahraga yang representative untuk event internasional. Kita persiapkan lahan, pembangunan melalui APBN. Jika berjalan, Sumut harus bisa menjadi tuan rumah di PON tahun 2024," katanya

sumber : http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/03/03/150119/gubsu-tak-berniat-tingkatkan-olahraga/#.VPh60_mUceA

0 comments:

Post a Comment